Shalawat Nariyah
(shalawat memohon kelepasan dari kesusahan dan bencana) adalah salah
satu sholawat yang sering diamalkan, Shalawat ini juga dikenal sebagai
Shalawat at-Tafrijiyyah al-Qurthubiyyah (dinisbahkan kepada Imam
al-Qurthubi), dan ada juga di antara para ulama yang menisbahkannya
kepada Imam ‘Ali Zainal ‘Abidin bin Imam al-Husain.
Dalam kitab
Khozinatul Asror (hlm. 179) dijelaskan, “Salah satu shalawat yang
mustajab ialah Shalawat Tafrijiyah Qurthubiyah (Sholawat Nariyah),
karena jika mereka (umat Islam) mengharapkan apa yang dicita-citakan,
atau ingin menolak yang tidak disukai mereka berkumpul dalam satu
majelis untuk membaca shalawat nariyah ini sebanyak 4444 kali,
tercapailah apa yang dikehendaki dengan cepat (bi idznillah).”
“Shalawat ini juga oleh para ahli yang tahu rahasia alam diyakini
sebagai kunci gudang yang mumpuni, Dan imam Dainuri memberikan
komentarnya: Siapa membaca shalawat ini sehabis shalat (Fardhu) 11 kali
digunakan sebagai wiridan maka rezekinya tidak akan putus, di samping
mendapatkan pangkat kedudukan dan tingkatan orang kaya.”
Shalawat
an-Naariyah menjadi amalan apabila ingin melaksanakan sesuatu hajat
atau menolak sesuatu bencana, mereka akan berkumpul dan membaca shalawat
ini 4444 kali lalu terkabul hajat mereka dan tertolak segala malapetaka
secepat api yang menyambar atau membakar. Shalawat ini juga dikenal
sebagai Miftahul Kanzil Muhiith li naili muraadil ‘abiid (kunci
perbendaharaan yang meliputi untuk menyampaikan harapan si hamba).
Shalawat ini mempunyai keistimewaan karena selain shalawat ini
merupakan tawassul kepada الله dengan Junjungan Nabi صلى الله عليه وسلم .
di mana kita menyebut nama dan dhamir Junjungan صلى الله عليه وسلم .
sebanyak 8 kali. Menurut Imam al-Qurthubi sesiapa yang melazimkan
shalawat ini setiap hari 41 kali atau 100 kali atau lebih, niscaya الله
melepaskan kedukaan, kebimbangan dan kesusahannya, menyingkap
penderitaan dan segala bahaya, memudahkan segala urusannya, menerangi
sirr nya, meninggikan kedudukannya, memperbaikkan keadaannya, meluaskan
rezekinya, membuka baginya segala pintu kebajikan, kata-katanya
dituruti, diamankan dari bencana setiap waktu dan dari kelaparan serta
kefakiran, dicintai oleh segala manusia, dimaqbulkan permintaannya. Akan
tetapi untuk mencapai segala ini, seseorang itu hendaklah mengamalkan
shalawat ini dengan mudaawamah (berkekalan).
Imam as-Sanusi
berkata bahawa sesiapa yang melazimkan membacanya 11 kali setiap hari,
maka seakan-akan rezekinya turun langsung dari langit dan dikeluarkan
oleh bumi. Imam ad-Dainuri berkata bahawa sesiapa yang membaca shalawat
ini dan menjadikannya wirid setiap selepas sholat 11 kali, niscaya tidak
berkeputusan rezekinya, tercapai martabat yang tinggi dan kekuasaan
yang mencukupi.
-Siapa yang mendawamkannya selepas shalat Subuh setiap hari 41 kali, tercapai maksudnya.
-Siapa yang mendawamkannya 100 kali setiap hari, terhasil kehendaknya
dan memperoleh kehormatan/ kemuliaan melebihi kehendaknya.
-Siapa
yang mendawamkannya setiap hari menurut bilangan para rasul (313 kali)
untuk menyingkap segala rahasia, maka dia akan menyaksikan segala apa
yang dikehendakinya.
-Siapa yang mendawamkannya 1000 kali sehari,
maka baginya, segala yang tidak dapat hendak diterang dengan kata-kata,
tidak pernah dilihat mata, tidak pernah didengar dan tidak pernah
terbetik di hati manusia.
Hadits riwayat Ibnu Mundah dari Jabir
mengatakan: Rasulullah SAW bersabda: Siapa membaca shalawat kepadaku
sehari 100 kali (dalam riwayat lain): Siapa membaca shalawal kepadaku
100 kali maka الله akan mengijabahi 100 kali hajatnya; 70 hajatnya di
akhirat, dan 30 di dunia…
Dan hadits Rasulullah yang mengatakan;
Perbanyaklah shahawat kepadaku karena dapat memecahkan masalah dan
menghilangkan kesedihan. Demikian seperti tertuang dalam kitab an-Nuzhah
yang dikutip juga dalam Khozinatul Asror.
Diriwayatkan juga
Rasulullah di alam barzakh mendengar bacaan shalawat dan salam dan dia
akan menjawabnya sesuai jawaban yang terkait dari salam dan shalawat
tadi. Seperti tersebut dalam hadits, beliau bersabda: Hidupku, juga
matiku, lebih baik dari kalian. Kalian membicarakan dan juga
dibicarakan, amal-amal kalian disampaikan kepadaku, jika saya tahu amal
itu baik, aku memujii الله, tetapi kalau buruk aku mintakan ampun kepada
الله.
Hadits riwayat al-Hafizh Ismail al Qadhi, dalam bab
Shalawat ‘ala an-Naby. Imam Haitami menyebutkan dalam kitab Majma’
az-Zawaid, ia menganggap shahih hadits di atas.
Hal ini jelas
bahwa Rasulullah memintakan ampun umatnya di alam barzakh. Istighfar
adalah doa, dan doa untuk umatnya pasti bermanfaat. Ada lagi hadits
lain: Rasulullah bersabda: Tidak seorang pun yang memberi salam kepadaku
kecuali الله akan menyampaikan kepada ruhku sehingga aku bisa menjawab
salam itu. (HR Abu Dawud dari Abu Hurairah. Ada di dalam kitab Imam
an-Nawawi, dan sanadnya shahih)
Editor : Putri***
Translate
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Entri Populer
-
Mobil Tangguh dari Indonesia ini Paling Diincar Dunia Mobil Tangguh dari Indonesia ini Paling Diincar Dunia Posted by: PriceArea.com in Be...
-
Jakarta, Senyumcom. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pagi ini, Minggu 14 Desember 2014, meluncur ke lokasi longsor di Desa Sampang, Keca...
-
JAKARTA, Senyum.Com. Mendengar keluhan masyarakat khususnya Kaum Petani, Presiden Joko Widodo atau Jokowi sering melakukan perjalanan sem...
-
Buat yang sudah menikah maupun belum menikah Mengapa Orang Menikah ? karena mereka jatuh cinta. Mengapa rumah tangganya kemudian bahagi...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar